Senin, 22 September 2014

PR Matematika Anak SD Heboh Di FB --> Lecutan Untuk Kembali Belajar danMengambil Hikmah

Assalamualaikum catin dan balon catin...
Tulisan hari ini sedikit mainstream, mengenai PR matematika anak SDyang dikerjakan kakaknya, dislahkan oleh guru, dan menjadi perbicangan di media sosial (bahkan menjelek-jelekkkan guru) karena si kakak mengupload foto ke FB. Foto PR anak SD tersebut sebetulnya sudah saya lihat sejak malam minggu kemarin di sebuah grup di FB. saya dan suami langsung membahas. ami berdua langsung bisa paham mengapa guru tersebut menyalahkan hasil kerja (kakak) muridnya karena saya masih ingat saya mengajari adik saya mengenai konsep perkalian sesuai dengan apa yang ada di buku Matematikanya dan suami saya masih ingat betul konsep perkalian yang diajarkan kembali oleh guru Matematika kami yang killer semasa SMA.

Tulisan ini cukup panjang, sebelum mata lelah saya akan menyampaikan hikmah yang saya ambil dari kehebohan ini:
  1. Sebagai calon ibu, wanita harus cerdas, karen ia akan menjadi pendamping anak-anaknya belajar.
  2. Ibu tidak boleh tidak mau tau apa yang dipelajari anaknya.
  3. Ibu harus pandai berkomunikasi dengan anak.
  4. Ibu harus memiliki rasa ingin tahu dan terus menerus memperluas wawasan.
  5. Ayah pun tak boleh ketinggalan ambil peran, harus bahu membahu mendidik anak dengan baik.
Saya tampakkan di bagian atas supaya orang tua, catin, dan balon catin sama-sama belajar, pun dengan saya dan suami.

Pagi ini,suami saya memposting link berita tersebut  Saya sedih karena kakaknya ternyata mahasiswa dan semakin sedih ketika saya lihat komen di grup menanggapi foto ini. Komen di grup berubah menjadi ajang perdebatan,ajang menyalahkan guru, dan memperlihatkan betapa sebagian orang sangat sulit untuk menerima kebenaran (padahal sudah ada yang komen untuk menjelaskan bagaimana konsep matematika yang diharapkan bisa dipahami melalui PR ini).
Ada yang menyatakan :
1) Saya sih setuju sama kakanya, kan 4-nya ada 6 jadi 4 x6
2) Apa sih bedanya 4x6 sama 6x4?
3) 100% gurunya salah, kan bukan soal cerita?
4) Ini yang bikin tidak kreatif
5) hari gini masih mikirin konsep? ketinggalan zaman
Saya lebih menyoroti sifat keras kepala orang-orang yang masih tidak bisa menerima penjelasan. Sesungguhnya kita tidak bisa menjudge, siapa yang benar, siapa yang salah. Kita tidak pernah tau hal-hal di balik semua itu. Namun, saya teta tergelitik mencari-cari sumber bacaan. 

Sumber bacaan pertama adalah ebook keluaran Departemen Pendidikan mengenai konsep dasar perkalian, silakan dibaca dengan saksama, bisa diunduh di link ini. Apa yang saya pelajari dari buku ini:
  1. Perkalian dan pembagian mulai diajarkan di SD kelas 2 semester II, jadi kalau ada yang bilang konsep perkalian mahasiswa yang belajar, tersanggah.
  2. Mengapa anak-anak tidak memahami perkalian dengan baik? karena pembelajaran awalnya tidak kontekstual dalam arti tidak mengaitkan permasalahan dengan konteks kehidupan nyata yang dikenal peserta didik sehari-hari.
  3. Secara matematika yang dimaksud dengan perkalian adalah penjumlahan berulang dari bilangan-bilangan yang sama pada setiap sukunya.
  4. Mempelajari perkalian dengan contoh menghitung kaki kambing seperti berikut                        3 kambing = 3 × 4 = 12 (sebab kaki kambing I + kaki kambing II + kaki kambing III = 4 + 4 + 4 = 12.

Sumber bacaan kedua adalah hasil penelitian mahasiswa UPI yang dapat dibaca dan diunduh di sini.
Tulisan ini menyoroti mengapa siswa SD pada sekolah yang diteliti memiliki pemahaman yang rendah pada pokok bahasan perkalian. Beberapa poin yang saya garis bawahi:

  1. Pemahaman siswa pada konsep dasar perkalian perlu ditingkatkan agar pada kelas selanjutnya sehingga tidak hanya hafal dengan urutan perkalian saja tetapi betul-betul dilandasi oleh konsep yang jelas.
  2. Perkalian adalah penjumlahan berulang dengan angka yang sama. Dari pengertian tersebut, sudah jelas adanya keterkaitan antara perkalian dan penjumlahan. 
  3. Konsep dasar perkalian adalah penjumlahan berulang dengan angka yang sama (Sutawidjaja, 1992:197) Contohnya: Perkalian "3 x 4" (yang dibaca tiga kali empatnya) diartikan sebagai  “ 4 + 4 + 4”. Perkalian "4x3" (yang dibaca empat kali tiganya) diartikan sebagai "3+3+3+3"  Jadi axb= b+b+b+....+b (sebanyak a kali)
  4. Beberapa "kekurangan" guru berdasarkan hasil observasi pada sekolah bersangkutan : tidak mengaitkan materi dengan materi sebelumnya, tidak memerhatikan kesiapan dan kematangan siswa, kurang kreatif, mengajarkan metode tradisional dengan menghafal, tidak menggunakan alat peraga.
  5. Beberapa "kekurangan" siswa : Sebagian besar siswa mengobrol waktu guru memberi penjelasan, hanya sebagian kecil yang memerhatikan, siswa mengganggu temannya sehingga kelas ribut, siswa tidak menggunakan konsep penjumlahan berulang dalam perkalian, siswa hanya menghafal, siswa yang tidak hafaltidak bisa mengerjakan soal.
  6. Solusi untuk menyelesaikan masalah : menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (Realistic Mathematics Education/RME). *saya belum mempelajari lbih jauh tentang ini*
Sumber bacaan ke tiga menguatkan tentang konsep perkalian dapat dibaca di sini.
Konsep dasar perkalianadalah penjumlahan berulang:
Setiap kotak Cornetto berisi 4, ada 5 kotak cornetto berarti 4+4+4+4+4 = 5 x 4 = 20

Sumber bacan selanjutnya mengenai RME dapat dibaca di sini.
 
Tulisan ini bukan untuk membela guru pada berita tersebut, saya sebagai orang awam yang kebetulan tertarik mencari tahu hanya ingin berbagi. Di balik itu semua saya berusaha mengambil hikmah yang sudah dibahas di atas. Semoga kita semakin bersemangat untuk belajar menjadi pendamping anak-anak kita belajar di rumah kelak.

Kamis, 18 September 2014

Contoh Check List Persiapan Pernikahan Lengkap

Assalamualaikum....
Halo catin dan balon catin :)
Alhamdulillah internet bener lagi jadi bisa posting yang selama ini ingin diposting hehe..
Posting kali ini membahas check list persiapan pernikahan yang disertai juga dengan kejadian faktual persiapan pernikahan saya dan suami.

Tidak semua orang suka dan terbiasa membuat checklist, kalau saya sih suka hehe.. Saya sangat suka membuat check list dan to do list supaya kegiatan saya terkontrol. Contoh check list yang saya buat merupakan rangkuman dari beberapa check list persiapan pernikahan. Sebetulnya setiap orang akan memiliki check list yang berbeda, pun dengan saya. Aa yang saya share di sini hanya sedikit gambaran buat catin dan balon catin. Filenya bisa diunduh di sini yaaa....

Nah sekarang saya akan berikan bahasan dan perbandingan antara check list dengan yang faktual terjadi, dimulai dari 9-6 bulan menjelang hari H ya, silakan disimak.
 

Baru juga bulan pertama tapi udah keliatan ya bedanya antara check list dengan yang faktual. pada tabel sudah diuraikan ya maksud dari setiap kegiatan seperti apa, kalau kurang jelas boleh komen. Persiapan di bulan-bulan tersebut masih cenderung santai, karena masih lama. Dari sekian banyak yang harus dipersiapkan, menurut saya yang paling penting adalah GEDUNG. Kenapa? karena gedung di Bandung terutama di awal tahun saja  bisa sudah di-booking sampai pertengahan tahun. Gedung juga sangat memengaruhi biaya dekorasi dan beberapa teman saya berubah rencana pernikahannya karena si gedung ini. Oia saran untuk Gedung, sesuaikan dengan kapasitas yang dibutuhkan, usahakan dekat dengan rumah, bisa ikut ke forum-forum diskusi pernikahan untuk mendapatkan over sewa gedung.


Mari kita lanjutkan ke 5 bulan sebelum hari H..

  
Bagi saya, lima bulan menjelang pernikahan adalah bulan tersantai, karena sudah memutuskan menggunakan WO dan sudah mendapatkan gedung, jadi saat itu hanya diskusi ringan dengan WO itu pun melalui BBM.

Yuk kita lanjutkan ke persiapan 4 bulan sebelum hari H...

Vendor fotografi biasanya melayani foto prewedding 4-2 bulan menjelang hari H. kebetulan saya sih di 3 bulan sebelum, jadi di bahas kemudian yaa.... 

Empat bulan menjelang hari H, saya berkesempatan untuk test food dan hadir di event yang dipegang oleh WO yag saya pakai. Kalau yang tanpa WO, usahakan test food  di awal-awal sebagai pertimbangan vendor mana yang akan dipilih. Kalau saya kemarin lain perkara, sudah memilih dulu WO baru mencoba makanannya. Sebetulnya agak nekad sih, tapi Alhamdulillah makanannya tidak mengecewakan. 
Pada saat event perhatikan setiap detail acaranya, sehingga kta bisa mempersiapkan misalnya ada rangkaian acara "mulang asih" yaitu memberikan "seserahan" kepada CPP sebagai balasan dari seserahan CPW. Sebelumnya saya tidak pernah kepikiran tentang itu, karena kebetuan calon suami saya ulang tahun sebelum pernikahan, jadilah kadonya dipakai sebagai "mulang asih". Dengan hadir di event kita bisa lihat bagaimana kinerja WO dan memberikan masukan untuk enyelenggaraan acara kita nanti.

Berlanjut ke 3 bulan sebelum hari H...
Sebetulnya saya dan terutama calon suamitidak mau ada foto pre-wedding, tapi karena termasuk paket jadilah kami ambil dengan tujuan saya bisa sekaligus test make up. Foto pre-wedding saya dan calon suami bertemakan formal (berkebaya dan beskap), profesi (dokter dan teknologi pangan), dan hobi. Foto yang ditampilkan di galeri tidak ada yang satu frame, hehe... Ada satu foto favorit saya yang saya jadikan cover foto pada invitation FB, yaitu yang ini:
Kami juga melakukan fitting baju pengantin dan baju orang tua. Hanya saja baju orang tua hanya ibu saya saja, karena hanya ibu yang ikut ke WO. Fitting keluarga yang lain dilakukan saat technical meeting.

Tiga bulan menjelang pernikahan pihak WO mulai lebih intens menyiapkan acara kami. Pun dengan kami, mulai merasa agak sibuk dalam persiapan, salah satunya persiapan berkas ke KUA. Berhubung berkas saya baru bisa masuk KUA kalau sudah disertai berkas calon suami, jadilah saya "memburu-burui"nya, soalnya dia mulai penempatan di RS. Untuk berkas mungkin nanti dibuat tulisan tersendiri, atau catin dan balon catin bisa cari-cari dulu deh yaa hehe...

Seragam keluarga saya dan calon suami berbeda dan menurut kesepakatan cari sendiri-sendiri yang penting nuansa sesuai dengan tema ernikahan yaitu gold. Saya dan ibu belanja kain brukat di Gani Artha yaitu sebuah pabrik yang memiliki toko di area pabriknya di Ujung Berung, sedangkan kainnya belidi Mexdi Pasar Baru. Kain-kain tersebut dipotong sesuai kebutuhan masing-masing orang dan dimasukkan dalam 1 plastik lengkap dengan kerudungnya. Oia, yang tadi itu seragam kaum ibu, yang kaum bapak beli jadi, berupa kemeja batik lengan pendek untuk yang muda-muda dan lengan panjang untuk yang sepuh. Kemeja batik dibeli di Pasar Baru denganharga kodian jadi lebih murah. Kain dan kemeja juga dibeli untuk among tamu dengan warna yang hampir serupa tapi tak sama.
Keluarga besar saya ada di Wonosobo dan Purbalingga, Alhamdulillah berkesempatan untuk pulang pada H-3 bulan untuk sowan seklaigus membagikan kain supaya bisa dijahit. Model dasar ditentukan oleh ibu, sedangkan detail diserahkan ke masing-masing orang.

Tiga bulan menjelang hari H, dummy undangan sudah jadi, saat itu saya mengoreksi nama orang tua, lokasi akad, dan alamat rumah. Pengoreksian dummy harus teliti yaaa, jangan sampai salah. Oia, sepakati juga dengan orang tua mau pakai gelar atau tidak, soalnya kemarin saya dikomplain masalah ini hihii...

Waktu rasanya mulai cepat berlalu saat itu, tiba-tiba tinggal 2 bulan lagi dan inilah check list serta faktualnya:

   


Di awal bulan saya suntik TT yang pertama, agak mundur dari jadwal karena vaksin di puskesmas habis, jadi pinjam punya bidan Puskesmas dulu. Tentang suntik TT dan berbagai vaksinasi lain bisa dibaca di FB dr. Piprim yaaa. 
Berkas dari calon suami saya sudah lengkap jadi saya bisa mulai proses di tempat saya. Nah, pas di RW, kata pak RW-nya biar beliau saja yang urus, karena ga ebak nolak, ibu saya mengiyakan. Jadi proses pegurusan berkas oleh saya selesai di situ, tinggal  follow up.

Saya adalah orang yang panikan dan segala bisa jadi pikiran, saya takut banget souvenir  dari WO yang 600 pcs itu kurang, jadilah saya beli gunting kuku 400 pcs , karena menurut perhitungan saya yang minta souvenir bakal segituan. Ternyataaaaa souvenirnya sisa banyak sodara-sodaraaaaaa, tapi gapapa bisa buat dibawa ke kampung halaman, untuk saudara yang titip kado tapi tidak hadir. Selain membeli souvenir tambahan, saya juga membeli souvenir khusus untuk saudara sekandung ayah dan ibu. Selain itu disiapkan juga souvenir untuk yang tidak bisa hadir_yang datang baik H-1 maupun H+sekian ke rumah. Sebetulnya ada istilahnya itu teh, cuma lupa pisan hehehe.... Kalau ga salah isinya kue kering, minuman, gula, dan teh yang dikemas di tas kecil bahannya semacam kain tisu, belinya di Cibadak.

Tentang laguuuu... haduh ga usah dibahs deh ya da ini mah selera masing-masing hehe.. Nanti kalau lagi pengen diupdate deh ^^...*maafkan

Nah tentang label undangan saya sempat dibuat kesel sama template hasil googling *padahal mungkin sebenernya saya aja yang gaptek*. Akhirnya saya setting sendiri untuk label FOX No.103 dan dengan saksama menulis nama-nama tamu hehe. FYI saya ga dibantuin :( *ga penting

Akhirnya sampai ke 1 bulan menjelang hari H, silakan dilihat :


Satu bulan sebelum hari-H seharusnya semua sudah fix yaaa, tinggal cek dan ricek aja. Oia, 1 bulan setelah suntik TT 1, saya suntik lagi. Nah yang ke-2 langsung di bidan, karena katanya di Puskesmas baru ada pertengahan Juli. 

Undangan jadi sekitar 3 minggu sebelum acara, undangan yang harus dikirim saya dahulukan, sedangkan yang untuk tetangga belakangan,kata ibu suoaya ga pada lupa. Momen paling manis itu waktu nganter undangan ke guru-guru, masih pada inget ternyata sama saya *haru.

Berkas KUA juga mulai di-follow up, ceritanya ada di sini yaaa.. biar ga dua kali :) 

Tiga minggu menjelang acara juga dilakukan tech meet karena minggu depannya sudah Lebaran. Pas tech meet ini juga ada keluarga dari calon suami. Di sini dibahas detai tiap rundown dan panitia keluarga,nanti deh dibahas khusus *banyak janji*.

Cincin yang sudah dipakai sejak lamaran mulai kusam dan banyak 'luka"nya, jadilah dibersihkan sekaligus digrafir di Blessing. Tanpa biaya! Prosesnya kalau ga salah 2 hari, ga hapal soalnya yang urus calon suami.

Terakhir tapi paling menyenangkan adalah perwawatan di salon hihii... lagi-lagi CPP mah ga boleh ir, soalnya ini mah biasanya buat CPW doang. Satu lagi adalah menghubungi tour buat honey moon supaya tenang dan tinggal berangkat.

Alhamdulillah selesai juga bahasannya.... seneeeeng karena bisa memenuhi hasrat pribadi yang pengen share tentang ini. Ingat ya ini cuma contoh, bukan patokan mutlak. Semoga bermanfaat!

Selasa, 16 September 2014

Kado Pernikahan (Dapet kado apa? Ngado apa ya?)

Halo halo...
Internet di rumah lagi eror.. Jadilah nebeng ngeblog di Ipad suami..
Kali ini mau bahas kado pernikahan...

Kenapa?
Satu. Kemarin dapet banyaaaaak banget kado pernikahan
Dua. Bisa buat masukan bagi yang ditanya : "mau dikadoin apa pas nikah?"
Tiga. Ide buat yang bingung mau ngado apa buat nikahan temen/ saudara"
Postingan ini beneran ga ada unsur mau pamer yaaa sahabat semuaa... Agar cakrawala perkadoan kita terbuka saja *lebay

Pict menyusul ya hihi... *ga mau ngaku kalo gaptek*

Kado yang kemarin kami terima dari sahabat, teman, saudara antara lain:
1. Sajadah tebel
Alhamdulillah dapet sajadah... Semoga yang memberi sajadah dialiri pahala setiap kali sajadahnya dipakai solat, aamiin.. :)

2. Tup***ware set warna ijo
Ada 2 set, jadi dua rumah kebagian. Wadah-wadah ini kepake banget buat menghidangkan makanan terutama kalau ada tamu. Terima kasjih buat sahabat-sahabat tersayang dan saudara yang udah ngasih ini...

3. Wadah bumbu Tup***ware
Wadah bumbu berguna banget, terutama yang langsung tinggal berdua saja dengan suami (bukan di rumah ortu atau mertua)..

4. Steam It Tup***ware
Kalau yang ini buat kukus-kukus supaya makanan lebih sehat dan tubuh lebih langsing #eh.

5. Tas pesta
Kado yang ini khusus buat istri, hihi.. Suami ga boleh pakai!

6. Sprei
Kado ini lumayan banyak dapetnya, termasuk benda favorite yang dipilih buat ngadoin. Kebanyakan ukurannya King atau Queen.. Nah buat masukan, kalau ada yang mau ngado buat yang nikah yang nantinya ngekos bisa juga kasih yang ukuran lebih kecil..hihi..

7. Rice cooker
Alhamdulillah dapet 2 rice cooker, pas banget! Yang kecil dipakai di kontrakan (kosan sih sebenernya) satu lagi yang besar bergambar Citra Kirana buat di rumah. Kado ini pas banget buat diberikan ke pasangan yang langsung tinggal terpisah dari ortu.

8. Gelas dan Tea Set
Sama seperti sprei, benda ini juga favorite karena dipandang kepake. Dan bener banget, kepake buat di rumah baru :)

9. First Delight Tup***ware
Set ini isinya misting 2, tempat minum 1, sm tempat sayur berkuah 1. Alhamdulillah dapet 2 set *horeeee... Sebagian tidak digunakan sebagaimana mestinya sih hehe, maksudnya kan mestinya buat bekel, nah ini mah buat naro makanan :D .. Gapapa lah yaaa...

10. Jilbab dan bros
Lagi-lagi ini mah buat istri.. Suami dilarang pakai ^^

11. Toaster
Rasanya dapet benda ini tuh seneeeeng.. Soalnya bisa bikin roti bakar sama toaster cake kaya zaman SD dulu... Dulu ibu bikinin buat sarapan, hehe.. Jadi semacam nostalgia..

12. Bed cover
Ini juga favorite banget.. Alhamdulillah dapet banyak banget sampe mau ganti warna apa bebas hehe.. Ada yang motif wayang, bunga, abstrak.. Berbagai warna ada... Senangnyaaaaa \(*o*)/

13. Blender
Blender adalah salah satu barang kebutuhan utama rumah tangga, buat ngejus ini ngejus itu, blend ini blend itu. Seneng banget dikadoin ini :)

14. Pigura
Kado pigura bisa jadi alternatif buat yang ga mau mainstream.. Pigura ga cuma bisa dipake buat foto nikahan aja looh, bisa dipake buat foto anak kelak :)

15. Jam dinding
Ini nih kecil tapi suka kelupaan dibeli sama yang punya rumah baru. Jadi kado ini bermakna banget, hehe.. Buat yang pengen jam dindingnya beda, sekarang banyak percetakan yang bisa buatin jam custom satuan, jadi bisa pake foto pengantin atau gambar yang disukai pengantin.

16. Tas moka
Hahahaaa... Udah benda kesekian yang buat istri nih, suami ngiri :p

17. Griller
Nah ini pas banget buat di Pantura, hahahhaa..buat bakar ikan..

18. Semacam ha**y call tapi lupa merek
Yang ini dibeliin adik junior kesayangan... Seneng banget punya ini hehe.. Jadi bisa masak ala chef...

19. Kompor gas
Alhamdulillah dapet kompor gas juga banyak.. Jadi kalo mau buka catering bisa :D.. Gara-gara banyak kado kompor gas, suami nanya "kok ga ada yang ngasih tabung gas ya?" Dan saya hanya memandanginya dengan tatapan -_-

20. Li******
Yang ini area dewasa.. Hehe.. Sempet kaget juga dikadoin ini hehe...

21. Setrikaan
Ieu oge kaanggo pisan, kepake banget buat sehari-hari... Alhamdulillah jadi punya 2 seteikaan...

22. Parfum dan perangkat lain dari Ori*lame
Pas dapet kado ini dan ada katalognya jadi syok melihat anga di belakang Rp-nya... Alhamdulillah dikadoin parfum buat wanita dan pria.. Kereeeen

23. Frosty Blue set Tu****ware
Another Tu****ware set yang kece oke banget... Membantu sekali untuk saya yang pakai kulkas barengan sama penghuni lain...

24. Selimut
Dapet selimut lembuuuuuuuuuut banget kaya buat bayi... Sampe bikin cari tau bahannya, ternyata 100% polyester... Kelembutannya melebihi kaki yang rorombeheun ini *yaiyalah... Meskipun tinggal di Pantura, kalau tidur saya harus pake selimut hihi, jadi seneng dikasih selimut...

25. Wadah hidangan keramik
Entah harus ngasih nama apa ini teh, pokoknya wadan panjang-panjang gitu kaya buat naro sushi.. Tapi da ga diisi sushi, isi bala-bala :p

Ide lain yang mungkin bisa dieksekusi:
1. Lampu tidur
2. Bantal dan guling custom
3. Mixer
4. Oven dan alat baking
5. Wadah kerupuk
6. Pisau set
7. Teflon
8. Panci
9. Teko
10. Pewangi ruangan otomatis
Asa jadi nyebutin isi rumah ya ;) hahaha.... Namanya juga ngado ke yang bangun rumah tangga... Nanti kalo kepikiran diupdate lagi deh hihi... Atau ada yang mau kasih masukan? Komen aja yaaaa....

Oia, kalau mau kasih kado ada baiknya sesuaikan dengan orang yang mau dikasih. Misalnya setelah nikah dia tinggal dimana, apa aktivitasnya, apa warna kesukaannya, dll.. Iih ngeribetin ya sarannya, hehe.. InsyaAllah orangnya bakal seneeeeeeeeeng banget kok kalo nemu kado yang dia pengen dan suka :)

Sekian dulu share tentang kadonya... Semoga bermanfaat



















Kamis, 11 September 2014

Lamaran #Throwback

Pagi menjelang siang ini agak santai, urusan dapur dan rumah sudah beres, jadilah oprek-oprek Ipad suami. Eh nemu video pas lamaran, terinspirasi buat menuliskan sekelumit cerita lamaran kami deh..

Beberapa minggu sebelum lamaran saya googling tentang susunan acara lamaran. Maklum, anak pertama dan belum pernah ikut prosesi lamaran saudara jadi bingung deh. Ada beberapa blog yang saya kunjungi, sayangnya saya lupa mencatat alamatnya, jadi saya sarikan saja isinya ya sekaligus saya ceritakan juga pengalaman lamaran saya. Oia, ada yang suka nanya khitbah sama lamaran sama atau beda sih? bisa dibaca di sini ya :)

Sebetulnya khitbah dalam Islam itu simpel, tapi budaya kita yang menyebabkan acara khitbah (plus plus) menjadi terkesan banyak yang harus dipersiapkan. Hantaran, cincin, ramah tamah, dan lain-lain sebetulnya tidak diharuskan, tetapi menjadi penyemarak dan akan menjadi kesan tersendiri. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum lamaran, antara lain:

1. Konsep dan susunan acara
 Konsep maksudnya acara lamaran akan diselenggarakan secara formal, semi formal, atau tidak formal (kayaknya ga ada deh yang tidak formal di Indonesia *sotoy). Kalau saya kemarin pakai semi formal, jadi susunan acara tetap dibuat tapi pelaksanaannya fleksibel, bisa bercanda-bercanda, rileks lah pokoknya. Ibu saya membayangkan kalo yang formal nanti jadi ga bebas haha hihi, jadilah diramu sedemikian rupa.

Susunan acara yang saya peroleh dari mampir-mampir blog adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan oleh MC
b. Perwakilan keluarga pria mengutarakan maksud dan tujuan.
c. Perwakilan keluarga wanita menolak/ menerima berdasarkan jawaban balon catin wanita.
d. Penyerahan simbolis hantaran (opsional)
e. Pemasangan cincin (opsional)
f. Perkenalan keluarga
g. Penutupan dan doa
h. Ramah tamah
i.  Penyerahan hantaran balasan.
Oia, ada juga yang memasukkan diskusi penentuan tanggal di susunan acara. Ada juga yang penentuan tanggalnya pada pertemuan lain, terpisah dengan lamaran.

Sebelum lamaran sebetulnya susunan sudah dibuat, tapi pada akhirnya ada yang menclak menclok alias jadi berubah. Susunan dan perubahannya adalah sebagai berikut:
a. Pembukan oleh MC
b. Seharusnya perwakilan keluarga pria menyampaikan maksud dan tujuan terlebih dahulu, tapi pas acaranya eh jadi perkenalan keluarga dulu deh ditambah penyerahan hantaran baru dilanjutkan dengan mengutarakan maksud dan tujuan.
c. Pihak wanita menjawab (saya dipanggil dari kamar - ditanyai menerima atau tidak - jawaban saya diulang perwakilan keluarga).
d. Pemasangan cincin
g. Mohon restu orang tua (ini ga ada di susunan acara, tapi pakde sebagai MC inisiatif pengen bikin saya nangis).
h. Penutupan dan doa.
i. Ramah tamah
j. Penyerahan hantaran balik
2. List keluarga, tetangga, teman yang hadir
Kenapa perlu dilist?
Supaya bisa memperkirakan rumah kita cukup ga? perlu tenda ga? pesan makanan berapa ya?
3. Penugasan
Penugasan ini penting supaya acara lancar, dalam acara lamaran biasanya dibutuhkan MC, perwakilan keluarga pria, perwakilan keluarga wanita, seksi konsumsi, pembaca doa, dokumentasi. Kemarin tugas dokumentasi luput dari perhatian saya karena kamera tiba-tiba rusak, jadilah pake handphone dan yang ngefoto adik saya. Momen-momen yang bagus ga ke-capture soalnya posisi duduk dia ga pas dan rumahnya lumayan penuh.
4. List hantaran balik
Hantaran diberikan keluarga pria ke keluarga wanita. Kan asa gimana gitu yah kalau ga ada hantara balik (lagi-lagi perasaan yang mengendalikan :p), jadilah ada hantaran balik. Kalau kemarin hantaran untuk saya berisi baju, kain, jilbab, buah, kue/makanan, manisan, sari lidah buaya. Secara tidak sengaja hantaran baliknya hampir sama, di hantaran ada kacang Pontianak, hantaran balik kacang Dieng, di hantaranada sari lidah buaya, di hantaran balik ada sari buah Carica. hihi... Hantaran dan hantaran balik menurut saya sih simbol perhatian dan kasih sayang antara dua keluarga.
5. Budget
Biaya acara lamaran bisa biasa-biasa saja, bisa juga "lumayan" tergatung bagaimana konsep dan kemampuan. Beberapa komponen yang memerlukan biaya antara lain : pakaian (kalau mau pakai pakaian yang agak istimewa), tenda dan kursi (kalau mau pakai karena rumah tidak mencukupi atau memang konsepnya begitu), cincin (kalau ada), makanan dan buffet ramah tamah (kalau ada) hantaran balik (kalau ada). 

Rasanya dilamar itu dag dig dug, apalagi pas diumpetin di kamar. Dari dalam kamar bisa denger orang di luar haha hihi, ngomongin saya, balon suami saya diceng-cengin & dibikin gugup, rasanya pengeeeeeen banget cepet keluar. Perwakilan keluarga pria kebetulan Papanya balon suami, banyak bercanda dan bikin anaknya salting kaya di foto di bawah :

Ada yang mesam mesem tuuuh..

Ternyata bukan balon suami aja yang dikerjain, saya juga dikerjain. Pas menjawab pertanyaan kesediaan, suara saya dibilang ga  kedengeran, jadi diulang beberapa kali. Terus tiba-tiba ada acara minta restu orang tua, jadilah saya yang gampang nangis ini kebanjiran air mata.

Setelah lamaran rasanya lega sekaligus deg-degan, lega karena Alhamdulillah satu tahapan terlalui, degdegan karena banyak yang harus dipersiapkan. Semangat mempersiapkan diri yaa balon catin, semoga bermanfaat.

Selasa, 09 September 2014

Pengajian Menjelang Pernikahan #throwback

Sesuai janji, hari ini sharing tulisan yang dirapel hihi..
Alhamdulillah hari ini mensiversary yang pertama, jadi selain #throwback pengajian menjelang pernikahan, saya juga akan menceritakan konten nasihat saat pengajian supaya menjadi #ntms..

Pengajian menjelang pernikahan umumnya dilaksanakan untuk meminta doa restu dari orang tua, keluarga, dan tetangga-tetangga sekaligus memberikan nasihat pernikahan kepada calon mempelai. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan dan penyelenggaraan pengajian pernikahan, yaitu:
1. Susunan Acara
Ada sebagian calon pengantin dan keluarga yang menyelenggarakan pengajian sekaligus siraman, ada pula yang pengajian saja. Yang pengajianpun berbeda-beda, ada yang membaca beberapa surat pilihan bersama-sama disertai dengan ceramah (tausiyah), ada pula yang hanya tausiyah saja. Saya saat itu hanya tausiyah saja, alasannya supaya simple dan lebih banyak waktu untuk memberi nasihat sebelum pernikahan. Adapun susuan acara saat pengajian menjelang pernikahan saya adalah sebagai berikut:
~ Pembukaan oleh MC
MC dalam acara ini teman pengajian ibu saya. Konten pembukaannya seperti biasa : ucapan syukur kepada Allah, shalawat, dan sedikit penjelasan mengenai acara seperti tujuan acara dan pengisi acara.
~ Pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan terjemahnya
Surat yang dibacakan kemarin QS. Ar-Ruum:21, yang membacakan juga teman pengajian ibu. 
~ Sambutan dari Shahibul hajat
Berhubung acaranya pengajian ibu-ibu, jadilah yang memberikan sambutan ibu saya. Sambutannya antara lain ungkapan rasa syukur karena insya Allah saya mendapatkan jodoh yang baik dan ucapan terima kasih pada yang sudah hadir. 
~ Tausiyah
Tausiyah disampaikan oleh ustadzah Ummi Syauqi, kebetulan masih satu komplek dengan rumah saya. Alhamdulillah kontennya sangat bermanfaat. Tausiyah menjadi inti dari acara, Ummi memaparkan tausiyah sekitar 45 menit.
~ Penutupan
Pentuan diisi dengan mengucapkan Hamdalah danberterima kasih kepada tamu undangan.

Susunan acara tersebut dibuat oleh ibu saya. Sebetulnya ada beberapa susunan yang menurut saya penting, yaitu ungkapan memohon restu dan maaf dari calon pengantin yang kemudian dijawab oleh orang tua. Saya tidak tahu kenapa ibu tidak memasukkan ke dalam susunan acara, mungkin supaya ga nangis-nangis kali ya hihi...

2. Pengisi Acara
Pengisi acara yang dimaksuda adalah orang-orang yang terlibat dalam acara, yaitu : 1 MC, 1 pembaca Al-Qur'an, 1 pembaca terjemahan, 1 penyampai tausiyah. Alhamdulillah punya ibu yang rutin pengajian dan banyak teman, jadi ga pusing mencari pengisi acara. H-3 acara ibu berkoordinasi dengan tiga temannya mengenai susunan acara dan ayat yang akan dibacakan.

Pengisi acara tausiyah pengajian saya kemarin (Ummi Syauqi) tergolong lumayan sibuk, jadi sangat bersyukur beliau bisa mengisi acara. Saya dan Ibu mengunjungi beliau H-10 acara, sempat degdegan beliau tidak bisa mengisi.

3. Konten ceramah
Ummi Syauqi menyampaikan nasihat Umamah binti Harits kepada putrinya yang saat itu akan menikah. Ummi menjelaskan setiap point dengan cara yng menyenangkan sehingga mudah dipahami baik oleh calon pengantin maupun tamu undangan. Ummi berpesan, nasihat ini jangan hanya diterapkan oleh pengantin baru, tetapi juga pengantin yang bilangan usia pernikahannya sudah banyak (Ummi tidak mau menyebut pengantin lawas, hehe). Nasihat tersebut adalah:

~ Istri harus qanaah
Qanaah adalah merasa cukup atas rizki yang Allah curahkan, wujudnya bisa berupa mengucap Alhamdulillah ketika suami memberikan uang bulanan dan tidak menggerutu jika merasa kurang. Tentunya tidak hanya urusan uang bulanan saja, tetapi juga rizki lainnya.

~ Istri harus pandai mendengarkan dan menaati suami
Tidak ada manusia yang tidak ingin didengar, pun dengan suami. Jangan memotong pembicaraan suami. Istri juga harus menaati apa yang diperintahkan suami, sepanjang bukan maksiat dan masih berada pada jalan Allah.

~ Istri harus menjaga penciuman dan penglihatan suami dari yang buruk pada dirinya
Ketika bertemu dengan suami, jangan sampai tercium "bau perjuangan" istri. Hal tersebut bisa dicapai dengan cara mandi, memakai wewangian yang disukai suami, mengganti baju, dsb. 

~ Istri harus menjaga penglihatan suami
Penglihatan suami harus dihindarkan dari mimik wajah kita yang masam, wajah atau pakaian kumel yang sudah tidak layak. Ummi menjelaskan jangan malu untuk bertanya kepada suami mengenai wewangian apa yang disukai, baju seperti apa yang membuatnya senang ketika memandang kita, cara berdandan kita, dsb. Semua dilakukan agar suami senang dan betah bersama kita. Itu adalah upaya untuk menjaga pandangan suami. Ummi menambahkan kita juga harus menjaga sikap terhadap suami jangan sampai sering marah, mengeluh, menggerutu, dsb.

~ Istri harus bisa menjaga waktu tidur suami
Kekurangan tidur akan menyebabkan suami mudah marah. Oleh karena itu, istri harus menciptakan lingungan yang nyaman seperti kamar yang rapi dan wangi. Ummi bercerita (Almh.) Ustadzah Yoyoh semasa hidupnya selalu menaburkan bungan kusukaan suaminya pada malam Jumat. Selain menciptakan lingkungan kamar yang rapi, istri juga harus bisa memilih pembicaraan mana yang penting untuk disampaikan sebelum tidur.

~ Istri harus menyiapkan makan suami
Lapar dapat mengakibatkan kekesalan, sehingga jam makan suami harus dijaga. Istri harus mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai suaminya. Makanan dapat disiapkan sendiri maupun dibeli. Namun, memasaknya sendiri tentu memiliki nilai plus karena dapat menyesuaikan dengan selera suami, lebih hemat, dan lebih sehat.

~Istri harus pandai menjaga harta suami
Menjaga harta suami yang dimaksud adalah membelanjakannya dengan baik dan cermat serta menjaga harta simpanan suami sebaik mungkin.

~Istri harus menjaga keluarga dan kerabat suami
Istri harus menjaga dan mendidik anak-anak dengan baik, istri harus berbakti kepada orang tua suami seperti berbakti kepada orang tuanya sendiri. Istri juga harus menyayangi dan menghormati saudara suami. Istri juga sebaiknya mengenal dan berhubungan baik dengan kerabat suami.

~Istri tidak boleh menentang perintah suami
Seorang istri harus taat terhadap apa yang diperintahkan suaminya selama perintah tersebut bukan maksiat.

~Istri tidak boleh membeberkan rahasia dan aib suami
Istri adlah orang kepercayaan suami. Suami akan menyampaikan segala kegundahan, kesedihan, kebahagiaan, kekesalan, kekurangan, dan rahasia-rahasianya kepada istri. Istri harus bisa menjaga kepercayaan suami dengan tidak menceritakannya kepada orang lain. Menceritakan rahasia dan aib suami bisa merusak kehormatan suami.

~Istri harus pandai menempatkan diri
Istri tidak boleh tampak senang ketika suami sedang bersedih, pun tidak boleh tampak sedih ketika ia berbunga-bunga. Sebagai contoh, misalnya salah satu anggota keluarga suami ada yang meninggal sedangkan istri mendapat arisan, jangan sampai berjingkrak di depan suami yang sedang bersedih. Contoh lain misalnya suami sangat bergembira karena promosi jabatan, jangan sampai istri menampakkan muka sedih karena tetangga sebelah baru membeli mobil baru sedangkan dirinya tidak.


Kontennya bagus kan? Saat Ummi tausiyah, tidak hanya saya, tetapi ibu-ibu undangan juga mengangguk-angguk, ada pula yang mencatat supaya menjadi bahan perbaikannya.

4. Tamu Undangan
Tamu pengajian biasanya tetangga sekitar dan keluarga, Kemarin tamu pengajian saya teman-teman pengajian ibu dan tetangga saja karena saudara jauh di Jawa Tengah, jumlah tamu sekitar 80 orang.

5. Tempat 
Tempat pengajian dipengaruhi jumlah tamu undangan. Biasanya jika tamu banyak, bisa menyewa tenda untuk dipasang di depan rumah atau menggunakan gedung serbaguna RT/RW jika ada. Saya melaksanakan pengajian di rumah secara esehan, tidak ada penambahan kursi dan tenda. Tips supaya rumah lebih luas adalah dengan mengeluarkan isi rumah seperti kursi dan meja, acara dibuat lesehan.

6. Makanan ramah tamah
Makanan pada pengajian ada yang berbentuk snack dan prasmanan/ dus. Kemarin snack ditempatkan di piring-piring besar dan diletakkan di tengah-tengah tempat pengajian, Agar tidak ribet dan tidak banyak yang harus dicuci serta dibereskan, makanan dibagian dalam dus/box. Makanan dipesan dari catering yang juga teman ibu.

7. Cinderamata/ Souvenir
Cinderamata/ souvenir pengajian bukan hal yang wajib, cuma ya ituu orang Indonesia tea. Ada beberpa yang selain memberi cenderamata juga membuat buku pengajian. Saya sih ga buat, cuma kalau catin mau buat, ini ada contekan daftar isinya :

I.      Sekapur Sirih
II.     Sambutan Shahibul Hajat
III.    Memelihara Rumah Tangga
IV.    Doa Dari Calon Mempelai
V.     Pesan Orang Tua
VI.    Doa Orang Tua
VII.   Kalam Ilahi
        1.  Q.S. (14) Ibrahim ayat 7
        2.  Q.S. (4) An-Nisaa' ayat 1
        3.  Q.S. (30) Ar-Ruum ayat 21
        4.  Q.S. (25) Al-Furqan ayat 74
        5.  Q.S. (31) Luqman ayat 14
VIII.  Ayat-Ayat Suci Al-Quran
        1. Q.S. (1) Al-Fatihah ayat 1-7
        2. Q.S. (55) Ar-Rahman ayat 1-78
        3. Q.S. (112) Al-Ikhlas ayat 1-4
        4. Q.S. (113) Al-Falaq ayat 1-5
        5. Q.S. (114) An-Naas ayat 1-6
        6. Q.S. (2) Al-Baqarah ayat 255
IX.    Doa Untuk Calon Mempelai
X.     Shalawat
XI.    Doa Penutup

Souvenir pengajian saya tadinya mau jilbab plus bros handmade dari kain satin yang dibakar. Udah on progress 20 pcs, tiba-tiba ibu berubah pikiran, hehe.. Yowis saya nurut saja, akhirnya souvenirnya jadi jilbab paris, bantalan bentuk love untuk nusukin jarum (apa ya istilah kerennya?) sama jarum pentul. Jilbab paris beli di Pasar Baru, dapet harga kodian 170rb/kodi, bantalannya gratis karena itu bawaan dari boneka yang saya jual tapi ga kepake, jarum pentul lupa harganya hehe beli lusinan di Cibadak, bungkusnya pakai kain Tille belinya di Asemka pas masih kerja di Jakarta, harganya jatuhnya 600 per pcs. Ucapan terimakasih print sendiri biar hemat. Souvenir pengajian bisa macem-macem, tapi biasanya karena tamunya ibu-ibu jadilah souvenirnya ibu-ibu banget kaya jilbab, bros, mukena, sajadah, tasbih, dll. Contoh souvenirnya ada di bawah ini..


Calon souvenir yang ga jadi


Souvenir pengajian

Alhamdulillah selesai juga bahasannya... Semoga bermanfaat ya catiiin...

Pencarian Cincin Pernikahan (Emas Putih & Palladium) #Throwback

Hai catin dan balon catin!
Setelah 3 hari ga nulis, hari ini dirapel hihi..
2 hari pulang ke Bandung dan kemarin kesiram air panas :( jadi ga mikirin nulis deh..
Hari ini repost dulu aja ya tentang cincin, tulisannya pernah dimuat di blog saya yang sebelumnya.
Kenapa bahas cincin? Karena kemarin catin cantik dr.Gesti ngobrolin cincin..

Cincin perkawinan sebetulnya bukan syarat sah suatu pernikahan sih, tapi ya gitu.. Di Indonesia ada kebiasaan pemasangan cincin setelah akad. Ada yang jadi pengen banget bikin cincin idaman sesuai keinginannya, ada juga yang ga ambil pusing. Cincin perkawinan saya dibuat sejak Januari, soalnya buat lamaran juga. Hal apa aja sih yang berlu dipikirin pas milih cincin?

1) Material
CPW bisa pakai emas, platina, emas putih, palladium, perak, titanium ataupun logam mulia lain, sedangkan CPP (yang muslim) agak terbatas, karena haram pakai emas maupun yang ada campuran emasnya (emas putih). Bisa dibaca di sini ya tentang haramnya emas dan logam lain yang mengandung emas bagi pria.

Loh emang emas putih sama platina beda? 
Coba deh digoogling kalo ga yakin hehe.. Kemarin nanya-nanya ke pengrajin perhiasan, katanya Emas putih itu Emas (Au) yag dibuat menjadi putih dengan cara diebur dan ditambah logam lain seperti perak dan palladium, sedangkan Platina (Pt) memang logamnya Platina yang berwarna putih. 

Kemarin saya dan pasangan memilih cincin emas putih untuk saya dan Palladium untuk dia. Kenapa pilihannya itu? Pertama biar halal dipakai, kedua ga terlalu jomplang harganya antara emas putih dan palladium, ketiga material ini ga gampang rusak dan kusam, beda sama perak yang mudah menghitam dan bocel-bocel.

2) Budget
Material tentunya menentukan harga, harga platina > emas putih > emas > palladium > perak. Berhubung udah nemu nota yang kemarin, jadi ini sedikit perbaikan. Harga di bulan Januari 2014 emas waktu itu sekitar 350-400rb/gram, emas putih agak lebih mahal sedikit 400-450rb/gram (di tempat saya buat cincin 400rb/gram), platina 2x lipatnya, palladium 250-300rb (di tempat saya buat cincin 250rb/gram) sedangkan perak sekitar 40rb per gram. Untuk berat per cincin sebetulnya ga ada patokan pasti, cuma berdasarkan hasil lirik-lirik kisaran beratnya sekitar 3-5 gram untuk perempuan dan 5-7 gram untuk laki-laki. Kenapa beda? karena umumnya lingkar jari laki-laki lebih besar. Kemarin saya 4,3 gram sedangkan calon suami 4,75 gram.

3) Ukuran
Ukuran cincin jadi hal yang sangat diperhatikan sama Koko yang bikin cincin saya dan pasangan. Saya dan pasangan diminta mencoba cincin, ditanya pas atau engga? susah pasang atau lepas ga?,. Kalau sudah enak diukur deh si cincin itu pakai alat seperti di bawah dan Koko menyebutkan ukurannya. Ukuran saya 10,5, pasangan saya ukuran 17.
 Nah, buat yang calon pasangannya nun jauh di mata atau misalnya mau beli online, bisa mengukur dengan cara sebagai berikut:


4) Model dan Detail
Model dan detail cincin sangat beragam, kalau saya sih pilih sesuai dengan yang sreg di hati. Kalau pembelian cincin juga ada andil dari oarng tua, jangan lupa tanyakan pendapat ke orang tua tentang pilihan kita. Cincin perkawinan bisa ada matanya bisa engga. Matanya bisa pakai swarovski atau yang biasa, pastinya menentukan harga yaa... Kemarin cincin saya bermata detailnya emas putih 18K dengan round diamond 0,063 carat *ga ngerti juga sih aa maksudnya hehe.

Ada tempat yang cuma menyediakan cincin yang ada, ada juga yang siap menerima pesanan sesuai keinginan. Buat inspirasi model, bisa searching di internet. Nanti diobrolin sama pengrajinnya sekaligus penentuan budget. Ini contoh cincin perkawinan saya dan pasangan:





5) Tempat
Tempat pembelian/ pembuatan cincin perkawinan kalau yang emas, emas putih, dan perak ga terlalu susah nyarinya baik yang off line maupun on line, sedangkan platina sama palladium agak jarang. Untuk yang di Jakarta, kata teman saya bisa ke Cikini. Di Bandung ada beberapa toko yang saya kunjungi, tapi akhirnya hati tertambat di Blessing yang ada di Taman Kopo Indah III Ruko G.10. Kenapa di sini?
~ Ada Palladium
~ Bisa buat sesuai keinginan dan budget.
Kemarin saya dan calon suami membudgetkan 5jt, Alhamdulillah bisa lebih murah sedikit hehe...
~ Waktu pembuatan relatif cepat (2 minggu, malahan kemarin saya kurang dari 2 minggu)
~ Pelayanan baik: Kokonya sabar, dibantu budgeting, dapet wadah cincin yang kotak sama yang buat akad, gratis cuci/ pembersihan dan grafir nama.
~ Harga sesuai standar.
~ Harga pembuatan (untuk yang dibuat sesuai keinginan) relatif lebih murah dibanding yang lain. Waktu saya buat sih harga pembuatan 400rb/cincin.


Blessing suka ikut buka stand di Wedding Expo, kalau butuh nomernya komen aja ya.

Sekian bahasan mengenai cincin, semoga bermanfaat :)

Jumat, 05 September 2014

Ijab Qabul, Detik-detik Menegangkan #throwback

Hai para catin dan balon (bakal calon) catin!
Di Jumat yang insyaAllah berkah ini, saya mau sharing tentang Ijab Qabul dalam pernikahan. Definisi derta beberapa uraian terkait ijab qabul saya baca dari web konsultasisyariah.com ya...
Ijab adalah pernyataan dari wali perempuan atau yang mewakili, sedangkan qabul adalah jawaban dari sang (hampir) suami.

Ada cerita lucu di balik teks ijab qabul kemarin. Selama ini yang kita tahu dan lihat dari sinetron-sinetron, teks ijab kan : Ananda....., saya nikahkan dan saya kawinkan Engkau.... dst. dan teks qabul : Saya terima nikahnya dan kawinnya.....dst. Ternyata ada revisi saudara-saudara!!

Singkat cerita, waktu petugas KUA ke rumah, beliau meminta saya menulis "contekan" ijab qabul untuk Ayah dan calon suami saya. Beliau mendiktekan kata per kata menjadi suatu kalimat yang tidak familiar  di telinga. Kalimatnya adalah sebagai berikut:

Ijab : Ananda (nama CPP), Bapak nikahkan Ananda dengan (nama CPW), putri kandung Bapak dengan mas kawin (sebut mas kawin), dibayar tunai/ hutang.

Qabul:
Saya terima menikah kepada (nama CPW), putri kandung Bapak, dengan mas kawin berupa...... dibayar tunai/ hutang.

Saya yang merasa keheranan bertanya, "Pak, ini teks baru ya? kok beda?"
Petugas KUA menjawab, "Itu hasil revisi. Teks yang lama kan ada kata 'saya terima nikahnya dan kawinnya', nya itu siapa? nya kan kata ganti orang ketiga, jadi tidak jelas. Maka kami merevisi."

Saya iya-iya aja nih ceritanya, harus nurut dong. Teks ini kemudian saya infokan ke calon suami dan Ayah saya. Tanggapannya? sama seperti saya, merasa heran, aneh, bahkan tidak percaya. Ayah saya malah meminta saya menanyakan ulang ke KUA. Lucunya lagi Ayah saya khawatir saksinya nanti kaget dan men-tidak sah-kan Ijab Qabul karena kalimatnya tidak familiar.

Ayah saya latihan baca Ijab sambil sesekali mengomentari "Ini aneh susunannya, harusnya blablabla.". Di sisi lain dari pihak calon suami juga masih menyimpan keheranan. Mendapatkan serangan dari sana sini, saya mulai gusar (asik gusar bahasanya). Akhirnya saya SMS petugas KUA -yang sekaligus juga penghulu saya-
Saya : "Pak punten, ini teks Ijab Qabul memang begini kan Pak yang baru? Ayah saya nanyain, mungkin masih aneheun tidak seperti biasa"
Petugas KUA : " Iya ,teks yang sama kami berikan juga ke calon pengantin lain."
Sejujurnya ga enak sih ya nanya kaya gitu, berasa ga percaya banget (maafkan saya Pak KUA). Tapi SMS itu saya jadikan bukti otentik ke Ayah saya. Sejak saat itu beliau ga komen lagi bahasanya aneh. hihihi..

Tik tok tik tok.. waktu berlalu..
Hari yang mendebarkan tiba..
Setelah dirias, saya disembunyikan di balik mimbar. Akad dilaksanakan di Masjid  Darul Ma'arif IPDN Jatinangor. Begitu duduk saya langsung deg-degan. Alhamdulillah ditemani tiga sahabat, dokter cantik Gesti, neng Anya dan neng Aty, jadi agak tenang. Pas rombongan CPP dateng, kaki rasanya digiiiiiin banget. Makin gelisah waktu rangkaian acara menuju Ijab Qabul rasanya begitu lama. Belum sampai ke puncak acaranya aja, saya yang cengeng ini mulai cirambai.

Waktu yang ditunggu tiba, penghulu mulai memberi aba-aba. Ayah saya memulai kalimat Ijab, suaranya bergetar ketika menyebut nama saya. Saya yang berada di balik mimbar menangis seketika. Membayangkan betapa Ayah saya sangat berat melepaskan putri satu-satunya ini. Putri yag sejak kecil didekapnya, dibuatkan mainan olehnya, disekolahkan, diberi segala macam hal yang diinginkan, dilindungi, dan disayang dengan penuh. Putrinya akan berada di bawah perlindungan orang lain, orang yang belum tentu mengenal dan bisa menerima putrinya dengan baik dan lapang. 

Ijab dari Ayah saya selesai disampaikan walau sedikit terbata. Calon suami saya melafalkan Qabul, terbata pula hingga belum di-sah-kan. Menurut pengakuan suami saya (pas cerita sudah jadi suami), begitu Ayah bergetar suaranya, suami saya nge-blank hihihi. Akhirnya diulanglah prosesi Ijab Qabul dan Alhamdulillah lancar. SAH! Di balik mimbar saya mengucap syukur sebanyak yang saya bisa. Air mata berlinang membasahi pipi dan membuat saya khawatir make up luntur hehehe. Setelah SAH, saya dijemput suami ditemani perwakilan pengantin pria yang sebekumnya menyampaikan khutbah. Suami memegang dahi saya seraya berdoa, jadilah banjir air mata. Jujur, saat itu entah kenapa kami saling malu memandang wajah masing-masing. Rasanya deg-degan tidak karuan hehe... Setelah memandang suami, saya mendapati matanya juga basah. Kami berdua menangis bahagia, penantian kami berujung indah. Alhamdulillah.

Banjir air mata tidak berhenti sampai di situ. Saat sungkeman dan meminta restu dari Ibu, Ayah, Mama, dan Papa air mata lagi-lagi mendesak keluar. Kami memohon keridhoan orang tua kami agar bisa berumah tangga dengan baik. 

Dari tadi kayaknya banyak kata "air mata" ya? Namanya juga momen sakral dan mengharukan, hehe. Jadi ada beberapa tips nih:
1) Selalu bawa tisu yang sudah dilipat kotakkecil, sematkan di tangan. Jadi kalau nangis ga bingung nyari tisu.
2) Waktu menghapus air mata, jangan disapu, tapi ditekan-tekan aja, supaya make-up ga luntur,
3) Minta sahabat untuk menemani, kalau kamu disembunyikan dulu sebelum ijab kabul.
4) Banyak berdoa.

Oia, ini ada beberapa foto waktu Akad.
 Ditemenin Aty, Anya, Gesti (sebelum deg-degan)

Calon suami dijemput Ayah dan Ibu


Best moment!


 Bersama Ayah-Ibu dan Mama-Papa
Foto ijab qabulnya nunggu dari fotografer ya.. Tampaknya pada geumpeur jadi ga berani mendekat pas ijab qabul. Selamat menunggu detik menegangkan ya catin dan balon catin....





Kamis, 04 September 2014

Belanja Seserahan : Surga Buat Calon Pengantin Wanita

#throwback-nya berantakan (hiks), gapapa ya..

Budaya Indonesia tampaknya memberikan "keuntungan" untuk calon pengantin wanita (CPW). Di Indonesia, ada kebiasaan pemberian seserahan sebagai kasih sayang dari calon pengantin pria (CPP) dan keluarga kepada CPW. Perempuan mana yang ga suka diberi hadiah?

Ada beberapa cara nih untuk pembelanjaan seserahan. Ini berdasarkan pengalaman dan pantauan saya terhadap teman-teman ya, diantaranya:

1. Budget dan list barang seserahan ditentukan pihak CPP, yang belanja juga pihak CPP.
Ada yang pakai tipe ini, ga bikin CPW repot, pihak CPP yang repot hehe. Jadi semacam surprise gitu buat CPW-nya. Bisanya CPP mendelegasikan kakak perempuan atau saudara perempuan buat belanja belanji. Cuma kekurangannya bisa jadi barangnya ga cocok sama CPW. Kalau mau pakai cara ini, pastikan tau ukuran baju, sepatu dsb dari CPW dan tau apa yang disukai dan tidak disukai. Zaman sekarang kan udah canggih, bisa lah di-BBM, WA, line-in dulu supaya CPW bisa liat calon barang yang akan dibeli.

2. Budget dan list barang seserahan ditentukan pihak CPP, tapi yang belanja CPW.
Cara ini menurut saya paling enak baik buat CPP maupun CPW. CPW bisa bebas memilih barang yang sesuai dengan keinginan dan budget yang sudah ditentukan, sedangkan CPP ga perlu repot. Ini surga banget buat CPW, hehe... soalnya bisa memanjakan mata *_*

3. Budget dan list barang seserahan tidak ditentukan CPP, yang belanja CPW.
Ini cara yang ditempuh saya kemarin. Sebetulnya ini surgaaaaa banget, bebas milih dan ga ada batasan budget. Tapi justru karena ga ada batasan sebagian orang jadi suka bingung. Kaya saya kemarin tiap belanja mikir "ini kemahalan ga ya?" atau "ini kemurahan ga ya?". Ga ada budget bukan berarti jadi belanja bablas tanpa batas loh ya, tetap harus memperhatikan kondisi keuangan CPP. Cara ini menguji kelihaian kita mengelola uang juga. Bisa jadi ini tuh ujian pertama dari CPP loh tentang gaya belanja kita hihi..

4. Budget dan list barang seserahan ditentukan pihak CPW, yang belanja pihak CPP.
Kalau pakai cara ini CPW bisa nih menyesuaikan apa yang diinginkan, bisa nulisin juga ukuran-ukurannya di list supaya sesuai dengan keinginan. Tapi asa ngerepotin pihak CPP ya..hehe

Mau yang manapun caranya, diskusikan sama CPP ya, jangan sampai berselisih :) 

Tips belanja seserahan:
1) Dari list yang udah dibuat, jabarkan lagi apa yang kita butuhkan dan inginkan. Misalnya warna, ukuran, merek, dsb. Jangan lupa buat check list supaya ga kebeli dua kali.
2) Lokasi pembelian bisa di pusat perbelanjaan kaya Pasar Baru, ITC, dsb. atau di mall. Sesuaikan dengan budget.
3) Belanja mulai dari pagi dalam keadaan kenyang. Supaya nyaman, enakeun, ga pusing,dan ga banyak jajan.
4) Belanja bersama ibu, saudara perempuan baik saudara kita atau saudara CPP. Belanja sama CPP bagi sebagian CPW malah bikin stress soalnya lelaki ga suka keliling terlalu lama, udah gitu kalau dimintain pendapat suka "terserah" aja jawabannya. Memicu perselisihan :p.
5) Manfaatkan sale dan kartu anggota di pusat perbelanjaan ;)
6) Belanjanya ga perlu sehari jadi, karena kalo dipaksakan bisi olab. 

Ini contoh list seserahan saya kemarin:
1. Paket 1 : Baju semi formal, sepatu, tas, jilbab.
2. Paket 2 : Baju formal untuk kondangan (kebaya dan kain bawahan), selop, tas, jilbab.
3. Paket make-up 
4. Bed cover
5. Handuk besar
6. Handuk kecil
7. Baju tidur
8. Mukena dan sajadah
9. Sandal
10. Kaos kaki
11. Baju dalam
Kalau kata WO yang merangkai dan menghias kotak seserahan ada juga yang memasukkan Al-Qur'an, kemarin sih saya engga.

Saya kemarin pakai jasa WO, dapet bonus hias kotak seserahan. Setelah belanja, barang-barangnya dikirim tuh ke CPP, dicek sama ibu CPP udah cukup atau belum, setelah itu CPP menyerahkan ke WO untuk ditata dan dihias. Foto nanti diunggah deh, ada di laptop di Bandung. Semoga bermanfaat..


Rabu, 03 September 2014

#throwback: Hari-hari Menjelang Pernikahan

Bismillah...
semoga kebiasaan buruk lupa username dan password tidak berulang lagi hihi, karena sebenernya udah punya blog baru tapi lupa segalanya.

Berhubung sekarang ceritanya lagi jadi ibu rumah tangga -lagi belum mau berkegiatan- dan lumayan banyak waktu ruang, jadi ditulislah #sekelumitcerita tentang hari-hari menjelang pernikahan.

Alhamdulillah Sabtu, 9 Agustus 2014 kemarin menikah dengan kekasih hati. Saya pikir dari H-7 udah terasa deg-degannya, ternyata belum. Saat itu saya sampai khawatir ada yang salah dengan diri saya, ternyata pas nanya ke temen-temen yang udah nikah pada baru deg-degan H-1 hihi.. dan jeng jeng jeng jeng, bener aja H-1 rasanya semua jadi satu, khawatir A B C D, sampai Z. Biasanya kalau pusing si saya ini nangis, tapi Alhamdulillah kemarin engga karena saat itu ortu dan calon suami supporting banget ^^. Beberapa kekhawatiran yang berseliweran di kepala saya adalaaaah :

1) KUA
Ini poin penting nikah nih. AKAD-nya. Pernikahan yang diakui sama negara kan harus diurus tuh di KUA, suami minta bantuan ke orang kepercayaan di kompleknya buat ngurus hal-hal terkait KUA, kalau saya awalnya mau urus sendiri (ibu sih yang wara-wiri), pas sampai di RW kata pak RW mau dibantuin. Ibu saya ga enak mau nolak akhirnya diiyain. Katanya biayanya 700rb, yowis ibu saya bayar. Itu kira-kira bulan Mei.

Satu bulan menjelang pernikahan saya minta ibu tanya progres ke pak RW, kata pak RW tenang aja, jadilah kami nyantai. Begitu tech meet sama WO ditanyain siapa penghulu sedangkan kami belum punya data, mulai dag dig dug tuh, jadi nanya pak RW, kata pak RW belum ada surat tugas, surat tugas penghulu H-7. Baiklaaah.. (pura-pura tenang). Begitu H-7 pak RW ga ngasih kejelasan, takut dooong.. Gmana coba kalo sampe ga ada penghulu? Akhirnya saya minta nomer petugas KUA ke sahabat saya (yang se-kecamatan) dan nikah sebelum saya. Begitu dapet langsung deh kontak, katanya belum ada penugasan tapi berkas udah masuk. Rasanya pengen nangis pas tau belum jelas siapa penghulunya, tapi bersyukur juga karena berkas udah masuk.

Setelah menunggu, H-4 orang KUA datang ke rumah. Saya diminta mengecek data, menulis "contekan" ijab kabul, dan diberi tahu penghulu untuk pernikahan saya. Petugas KUA-nya bilang pak RW malah lagi pergi dan ga bisa dihubungin. Bersyukur banget saya ngehubungin KUA secara mandiri hehe. Setelah petugas KUA dateng rasanya plong hihi (Alhamdulillah bakal jadi nikah *gitu kali ya perasaannya waktu itu).
Tips:

  • Siapkan berkas jauh-jauh hari. Minta calon pengantin pria mengurus lebih dulu, karena berkas calon pengantin pria harus disertakan pas ngurus berkas di tempat calon pengantin wanita.
  • Kemarin sih berkasnya : KTP, KK, surat penyataan masih gadis/perjaka, foto berwarna. Tambahannya akte sama ijazah terutama yang di KTP salah penulisan nama kaya saya. Calon pengantin pria bikin surat numpang nikah.
  • Kalau mau urus sendiri lebih bagus, lebih kerasa gregetnya. Kalau mau minta bantuan, pastikan orang yang dimintai bantuan bertanggung jawab dan jangan malu-malu nanya progresnya. 
  • Tanya ke tetangga yang sebelumnya nikahan juga prosesnya gimana, nmer petugas KUA, dsb.
  • Kalau calon suami ga mau baca sighat taklik, jangan lupa bilang sama KUA ya, biar pas akad ga kode-kodean.
  • Pas hari H, minta orang kepercayaan misalnya adik untuk nge-LO petugas KUA, sms dari pagi supaya ga telat.


2) Makanan pas resepsi
Jumlah undangan pernikahan kami kemarin 600 undangan, pesen porsinya 1500. Sebetulnya seharusnya ga usah khawatir lagi sih, soalnya kan menurut hitungan 600x2 cuma 1200 jadi ada lebih 300 porsi, tapiiii selain undangan cetak kami juga mengundang teman-teman via FB, line, WA, BBM, yang kalo diabsen bisa sampe 500 orang jadilah dag dig dug. Alhamdulillah makanan ternyata cukup malah sangat berlebih, sampai bisa bagi-bagi se-RT :p. Stall-nya aja sih yang cepet ludes hehe.
Tips: 
  • Hitung kasar jumlah tamu undangan, keluarga, dan teman yang kira-kira akan hadir. Kemarin sih untuk temen prediksi meleset hehe, yang dateng lebih sedikit dari prediksi. Dari pihak saya,temen SD yang diprediksi sekitar 15-an kayaknyayang dateng bisa dihitung pakai jari, temen SMP juga ga sampai 20, temen SMA lumayan banyak diatas 30. Nah temen kuliah saya yang super, bisa 60an, temen kerja juga ga banyak. Dari pihak suami temen SD dan SMP ga ada deh kayaknya (sedih yaaa), maklum dulu sekolahnya di Cianjur jadi jauh ke Bandungnya kali ya, temen SMA ga diitung lagi da kami satu SMA, temen kuliahnya ga begitu banyak yang dateng, soalnya udah dilempar ke seluruh nusantara.
  • Pilih catering yang ngasih porsi dan stall-nya banyak. Pernikahan kami kemarin buffet makanan 100% (jadi kalo pesen 1000 porsi, dibuatinnya ya 1000) dan stall 50% (jadi si bakso tahu ada 500 porsi, zupa ada 500 porsi, dsb). Hati-hati, kadang ada catering yang terlihat murah, tapi ternyata buffetnya cuma 60% dan stall 40%. Jangan lupa food testing juga di event yang diselenggarain vendor catering.
  • Bicarakan prosedur/ planning kalau buffet habis dengan vendor. Kan ga enak ya kalo makanan habis-habisan banget ketikan tamu masih banyak. Kalau di vendor kemarin ada manajemen pengeluaran menu lauk pauk sama ada "masak nasi dadakan" kalau bener-bener butuh banget.


3) Penginapan keluarga
Berhubung keluarga besar saya nun jauh dari Wonosobo dan Purbalingga yang waktu tempuh untuk sampai Bandung bisa sampai 9 jam, jadi harus menyiapkan penginapan keluarga buat istirahat dan mandi. Kemarin saya pakai penginapan bentuknya rumah dengan 9 kamar dan 1 ruang utama yang bisa digelarin karpet dan kasur, dapur, serta kamar mandi yang jumlahnya 4 kalo ga salah. Tempatnya di Villa BHO deket Sekolah Terpadu Krida Nusantara. Rate-nya 900ribu/ malam serumaheun. Nah, kemarin itu khawatir banget ga cukup, karena tetiba keluarga yang hadir buanyaak. Alhamdulillah di rumah itu ketampung sampai sekitar 50 orang.
Tips: 
  • Budget untuk penginapan bisa agak lumayan kalau berasal dari keluarga besar dan ga punya sodara di lokasi nikah. Jadi persiapkan dana dengan baik dari awal.
  • Kalau keluarga tipe semedulur alias suka kongkow dan ngobrol, pilih yang bentuk rumah atau villa supaya lebih nyaman dan biasanya lebih murah.
  • Pastikan jumlah keluarga yang hadir maksimal H-3 jadi kalau kira-kira penginapan ga cukup bisa cari penginapan tambahan.
  • Pilih perwakilan keluarga atau tetangga yang bisa nunjukin jalan ke penginapandan jadi koordinator akomodasi, karena calon pengantin dan keluarga inti bakal sibuk banget nerima tamu pas malem h-1. Biasanya tamunya pada dateng karena besoknya ga bisa dateng.
  • Jangan lupa sediakan makan untuk keluarga. Kalau kemarin sih disediakan makannya untuk Jumat malem (pesen catering) dan Sabtu pagi (pesen di penginapan), jangan sampai keluarg dan saudara yang udah jauh-jauh dateng kelaparan.

4) Kondisi Fisik
Kondisi fisik calon pengantin harus dijaga supaya tetep fit. Katanya sih ada yang jadi males makan, nah kalau saya kemarin malah banyak makan :p Alhamdulillah kemarin sehat.

Kuncinya : makan cukup, minum banyak, istirahat cukup. H-1 tuh biasanya butuh tenaga ekstra, terutama kalo yang di hari itu pengajian, siraman, dsb. Malemnya biasanya banyak tamu, pengalaman kemarin sih tamu keluarga dan tamu yang ga bisa dateng pas acara silih berganti dateng sampe jam 10. Sebagai calon pengantin yang baik kan tetep harus nemuin yaa hihi, tapi jangan lupa tidur supaya besoknya ga pusing. 
Pas hari-H jangan males sarapan! Lebih tepatnya sahur sih, da makannya sebelum make-up jam 1/2 5 pagi hihi. Habis akad juga jangan males makan, minta disuapin suami juga boleh (pengalaman hahahaa). Pas di pelaminan sih saya dan suami ga pengen makan sama sekali, mungkin ga kepikiran dan karena pake korset, pas korset dibuka mendadak laper. Nah pas dipelaminan, minta air minum dianter ke pelaminan, karena menjawab "terima kasih" dan "aamiin" cukup bikin tenggorokan kering.

5) Make-up
Namanya mau jadi ratu sehari, ada terselip keinginan untuk cantik di hari itu, jadi khawatir make-upnya ga oke. Alhamdulillah kemarin make-upnya enakeun ga berat di muka, ga gatel, dan ga bikin iritasi. Nah ada beberapa hal yang sempet bikin dag dig dug. Pertama takut dirias MUA laki-laki karena WO yang kami pakai bukan WO khusus pernikahan muslim. Kedua takut periasnya nyukur alis. Ketiga takut bleberan karena saya super duper cengeng. Alhamdulillah kekhawatiran itu terhapuskan karena WO (yang sekaligus vendor rias) baik banget. Bonusnya Alhamdulillah banyak yang biang saya cantik (hidung terbaaang). 
Tips :
  • Kalau bisa lakukan test make-up.
  • Diskusi sama vendor, bilang maunya dirias perempuan dan ga ada acara kerok alis.
Rasanya jadi calon pengantin tuh asyik, hehe.. Harus dinikmatin, karena insyaAllah sekali seumur hidup. Inti dari semuanya adalah persiapkan sebaik mungkin dan serahkan sama Allah. InsyaAllah semua lancar. Calon pengantin harus tetap happy....