Assalamualaikum....
Halo catin dan balon catin :)
Alhamdulillah internet bener lagi jadi bisa posting yang selama ini ingin diposting hehe..
Posting kali ini membahas check list persiapan pernikahan yang disertai juga dengan kejadian faktual persiapan pernikahan saya dan suami.
Tidak semua orang suka dan terbiasa membuat
checklist, kalau saya sih suka hehe.. Saya sangat suka membuat
check list dan
to do list supaya kegiatan saya terkontrol. Contoh
check list yang saya buat merupakan rangkuman dari beberapa
check list persiapan pernikahan. Sebetulnya setiap orang akan memiliki
check list yang
berbeda, pun dengan saya. Aa yang saya share di sini hanya sedikit
gambaran buat catin dan balon catin. Filenya bisa diunduh di
sini yaaa....
Nah sekarang saya akan berikan bahasan dan perbandingan antara check list dengan yang faktual terjadi, dimulai dari 9-6 bulan menjelang hari H ya, silakan disimak.
Baru juga bulan pertama tapi udah keliatan ya bedanya antara check list
dengan yang faktual. pada tabel sudah diuraikan ya maksud dari setiap
kegiatan seperti apa, kalau kurang jelas boleh komen. Persiapan di
bulan-bulan tersebut masih cenderung santai, karena masih lama. Dari
sekian banyak yang harus dipersiapkan, menurut saya yang paling penting
adalah GEDUNG. Kenapa? karena gedung di Bandung terutama di awal tahun saja bisa sudah di-booking sampai
pertengahan tahun. Gedung juga sangat memengaruhi biaya dekorasi dan
beberapa teman saya berubah rencana pernikahannya karena si gedung ini.
Oia saran untuk Gedung, sesuaikan dengan kapasitas yang dibutuhkan,
usahakan dekat dengan rumah, bisa ikut ke forum-forum diskusi pernikahan
untuk mendapatkan over sewa gedung.
Mari kita lanjutkan ke 5 bulan sebelum hari H..
Bagi saya, lima bulan menjelang pernikahan adalah bulan tersantai,
karena sudah memutuskan menggunakan WO dan sudah mendapatkan gedung,
jadi saat itu hanya diskusi ringan dengan WO itu pun melalui BBM.
Yuk kita lanjutkan ke persiapan 4 bulan sebelum hari H...
Vendor fotografi biasanya melayani foto prewedding 4-2 bulan menjelang hari H. kebetulan saya sih di 3 bulan sebelum, jadi di bahas kemudian yaa....
Empat bulan menjelang hari H, saya berkesempatan untuk test food dan hadir di event yang dipegang oleh WO yag saya pakai. Kalau yang tanpa WO, usahakan test food di
awal-awal sebagai pertimbangan vendor mana yang akan dipilih. Kalau
saya kemarin lain perkara, sudah memilih dulu WO baru mencoba makanannya.
Sebetulnya agak nekad sih, tapi Alhamdulillah makanannya tidak
mengecewakan.
Pada saat event perhatikan setiap detail acaranya, sehingga kta bisa mempersiapkan misalnya ada rangkaian acara "mulang asih" yaitu memberikan "seserahan" kepada CPP sebagai balasan dari seserahan CPW. Sebelumnya saya tidak pernah kepikiran tentang itu, karena kebetuan calon suami saya ulang tahun sebelum pernikahan, jadilah kadonya dipakai sebagai "mulang asih". Dengan hadir di event kita bisa lihat bagaimana kinerja WO dan memberikan masukan untuk enyelenggaraan acara kita nanti.
Berlanjut ke 3 bulan sebelum hari H...
Sebetulnya saya dan terutama calon suamitidak mau ada foto pre-wedding, tapi karena termasuk paket jadilah kami ambil dengan tujuan saya bisa sekaligus test make up. Foto pre-wedding saya dan calon suami
bertemakan formal (berkebaya dan beskap), profesi (dokter dan teknologi
pangan), dan hobi. Foto yang ditampilkan di galeri tidak ada yang satu
frame, hehe... Ada satu foto favorit saya yang saya jadikan cover foto pada invitation FB, yaitu yang ini:
Kami juga melakukan fitting baju pengantin dan baju orang tua. Hanya saja baju orang tua hanya ibu saya saja, karena hanya ibu yang ikut ke WO. Fitting keluarga yang lain dilakukan saat technical meeting.
Tiga bulan menjelang pernikahan pihak WO mulai lebih intens menyiapkan acara kami. Pun dengan kami, mulai merasa agak sibuk dalam persiapan, salah satunya persiapan berkas ke KUA. Berhubung berkas saya baru bisa masuk KUA kalau sudah disertai berkas calon suami, jadilah saya "memburu-burui"nya, soalnya dia mulai penempatan di RS. Untuk berkas mungkin nanti dibuat tulisan tersendiri, atau catin dan balon catin bisa cari-cari dulu deh yaa hehe...
Seragam keluarga saya dan calon suami berbeda dan menurut kesepakatan cari sendiri-sendiri yang penting nuansa sesuai dengan tema ernikahan yaitu gold. Saya dan ibu belanja kain brukat di Gani Artha yaitu sebuah pabrik yang memiliki toko di area pabriknya di Ujung Berung, sedangkan kainnya belidi Mexdi Pasar Baru. Kain-kain tersebut dipotong sesuai kebutuhan masing-masing orang dan dimasukkan dalam 1 plastik lengkap dengan kerudungnya. Oia, yang tadi itu seragam kaum ibu, yang kaum bapak beli jadi, berupa kemeja batik lengan pendek untuk yang muda-muda dan lengan panjang untuk yang sepuh. Kemeja batik dibeli di Pasar Baru denganharga kodian jadi lebih murah. Kain dan kemeja juga dibeli untuk among tamu dengan warna yang hampir serupa tapi tak sama.
Keluarga besar saya ada di Wonosobo dan Purbalingga, Alhamdulillah berkesempatan untuk pulang pada H-3 bulan untuk sowan seklaigus membagikan kain supaya bisa dijahit. Model dasar ditentukan oleh ibu, sedangkan detail diserahkan ke masing-masing orang.
Tiga bulan menjelang hari H, dummy undangan sudah jadi, saat itu saya mengoreksi nama orang tua, lokasi akad, dan alamat rumah. Pengoreksian dummy harus teliti yaaa, jangan sampai salah. Oia, sepakati juga dengan orang tua mau pakai gelar atau tidak, soalnya kemarin saya dikomplain masalah ini hihii...
Waktu rasanya mulai cepat berlalu saat itu, tiba-tiba tinggal 2 bulan lagi dan inilah check list serta faktualnya:
Di awal bulan saya suntik TT yang pertama, agak mundur dari jadwal karena vaksin di puskesmas habis, jadi pinjam punya bidan Puskesmas dulu. Tentang suntik TT dan berbagai vaksinasi lain bisa dibaca di FB
dr. Piprim yaaa.
Berkas dari calon suami saya sudah lengkap jadi saya bisa mulai proses di tempat saya. Nah, pas di RW, kata pak RW-nya biar beliau saja yang urus, karena ga ebak nolak, ibu saya mengiyakan. Jadi proses pegurusan berkas oleh saya selesai di situ, tinggal follow up.
Saya adalah orang yang panikan dan segala bisa jadi pikiran, saya takut banget souvenir dari WO yang 600 pcs itu kurang, jadilah saya beli gunting kuku 400 pcs , karena menurut perhitungan saya yang minta souvenir bakal segituan. Ternyataaaaa souvenirnya sisa banyak sodara-sodaraaaaaa, tapi gapapa bisa buat dibawa ke kampung halaman, untuk saudara yang titip kado tapi tidak hadir. Selain membeli souvenir tambahan, saya juga membeli souvenir khusus untuk saudara sekandung ayah dan ibu. Selain itu disiapkan juga souvenir untuk yang tidak bisa hadir_yang datang baik H-1 maupun H+sekian ke rumah. Sebetulnya ada istilahnya itu teh, cuma lupa pisan hehehe.... Kalau ga salah isinya kue kering, minuman, gula, dan teh yang dikemas di tas kecil bahannya semacam kain tisu, belinya di Cibadak.
Tentang laguuuu... haduh ga usah dibahs deh ya da ini mah selera masing-masing hehe.. Nanti kalau lagi pengen diupdate deh ^^...*maafkan
Nah tentang label undangan saya sempat dibuat kesel sama template hasil googling *padahal mungkin sebenernya saya aja yang gaptek*. Akhirnya saya setting sendiri untuk label FOX No.103 dan dengan saksama menulis nama-nama tamu hehe. FYI saya ga dibantuin :( *ga penting
Akhirnya sampai ke 1 bulan menjelang hari H, silakan dilihat :
Satu bulan sebelum hari-H seharusnya semua sudah fix yaaa, tinggal cek dan ricek aja. Oia, 1 bulan setelah suntik TT 1, saya suntik lagi. Nah yang ke-2 langsung di bidan, karena katanya di Puskesmas baru ada pertengahan Juli.
Undangan jadi sekitar 3 minggu sebelum acara, undangan yang harus dikirim saya dahulukan, sedangkan yang untuk tetangga belakangan,kata ibu suoaya ga pada lupa. Momen paling manis itu waktu nganter undangan ke guru-guru, masih pada inget ternyata sama saya *haru.
Berkas KUA juga mulai di-
follow up, ceritanya ada di
sini yaaa.. biar ga dua kali :)
Tiga minggu menjelang acara juga dilakukan tech meet karena minggu depannya sudah Lebaran. Pas tech meet ini juga ada keluarga dari calon suami. Di sini dibahas detai tiap rundown dan panitia keluarga,nanti deh dibahas khusus *banyak janji*.
Cincin yang sudah dipakai sejak lamaran mulai kusam dan banyak 'luka"nya, jadilah dibersihkan sekaligus digrafir di Blessing. Tanpa biaya! Prosesnya kalau ga salah 2 hari, ga hapal soalnya yang urus calon suami.
Terakhir tapi paling menyenangkan adalah perwawatan di salon hihii... lagi-lagi CPP mah ga boleh ir, soalnya ini mah biasanya buat CPW doang. Satu lagi adalah menghubungi tour buat honey moon supaya tenang dan tinggal berangkat.
Alhamdulillah selesai juga bahasannya.... seneeeeng karena bisa memenuhi hasrat pribadi yang pengen share tentang ini. Ingat ya ini cuma contoh, bukan patokan mutlak. Semoga bermanfaat!