Apa itu es krim?
Es krim merupakan produk beku hasil pengolahan susu yang
dibuat dari kombinasi produk susu dengan satu atau lebih bahan antara lain
telur, gula, dan madu, dengan atau tanpa pencita rasa dan pewarna, dan dengan
atau tanpa gelatin atau bahan penstabil (Eckles, Comb, dan Macy, 1980). Menurut SNI 01-3713-1995 yang dimaksud dengan es krim adalah jenis makanan
semi padat yang dibuat dari pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak
hewani maupun nabati, gula, dengan atau tanpa bahan makanan lain dan bahan
makanan yang diizinkan (Badan Standardisasi Nasional (BSN), 1995).
Apa saja fungsi bahan-bahan dalam pembuatan es krim?
Susu sapi segar merupakan sumber lemak
dan padatan bukan lemak pada pembuatan es krim (Keeney,1973).
Krim digunakan sebagai sumber lemak karena lemak
susu segar tidak cukup untuk menghasilkan es krim yang bertekstur lembut. Lemak
yang berasal dari krim dan susu memberikan flavor, masa, dan tekstur pada es
krim (Buckle et. al., 1985). Krim dapat meningkatkan richness es krim yang dihasilkan
(Arbuckle dan Marshall, 1996).
Gula digunakan sebagai bahan pemanis dan jumlah
yang digunakan tergantung pada penerimaan konsumen (Buckle et.al., 1985). Gula meningkatkan palatabilitas, flavor, rasa
manis, dan kelembutan es krim (Keeney, 1973).
CMC digunakan sebagai bahan penstabil yang dapat
meningkatkan mouthfeel dan mengontrol
pembentukan kristal es (Ashland, 2009).
Bagaimanakah tahapan pembuatan es krim?
Menurut Goff (2006) pembuatan es krim terdiri
atas pembuatan adonan dan operasi pembekuan. Menurut Eckle, Combs, dan Macy
(1980), pembuatan es krim terdiri atas preparasi adonan es krim, pateurisasi,
homogenisasi, aging, dan pembekuan.
Pengocokan sukrosa dan kuning telur berfungsi
meningkatkan kemampuan whipping
(Keeney, 1973).
Menurut Arbuckle dan Mashall (1996),
pasteurisasi bertujuan membunuh bakteri patogen dan membantu proses pelarutan
bahan.
Homogenisasi berfungsi untuk pengecilan
ukuran globula lemak yang diperlukan selama pembuatan es krim untuk mencegah
pemecahan dan memperbaiki sifat pengadukan serta pengikatan udara dengan
membuat protein menempel pada permukaan globula lemak (Arbuckle dan Marshall,
1996).
Pendinginan dilakukan agar protein susu stabil
sehingga pada saat whipping, busa
yang terbentuk lebih stabil. Hal tersebut juga menjadi alasan suhu yang
digunakan pada proses whinpping 4oC.
Whipping berfungsi memasukkan udara
agar adonan es krim lebih mengembang.
Aging
biasanya dilakukan pada suhu 4oC selama 4-24 jam, proses ini akan
menghasilkan adonan yang lebih kental, mengkilap, dan tampak lembut (Eckles,
Combs, dan Macy, 1980).
Apakah yang terjadi selama adonan es krim diproses di ice cream maker?
Pada saat pemrosesan di dalam ice cream maker terjadi pemasukan udara
dan pendinginan parsial. Adonan es krim yang sudah di-whipping dimasukkan ke dalam ice
cream maker. Cairan tersebut mengalami pembekuan parsial dan agitasi.
Cairan es krim ditampung di dalam silinder yang memiliki suhu sangat dingin (di
bawah 0oC) serta diaduk menggunakan pisau (blade). Kontak antara cairan es krim dengan silinder menghasilkan
kristal es kecil. Pengadukan menyebabkan udara masuk ke dalam cairan sehingga
volume cairan bertambah (Carpigiani, 2008).
Apakah yang dimaksud dengan over run?
Overrun merupakan parameter mutu
yang penting bagi es krim. Overrun
didefinisikan sebagai persen peningkatan volume es krim dari pengembangan
adonan es krim (Keeney, 1973). Overrun
dapat dihitung dengan dua metode yaitu by
volume (berbasis volume) dan by
weight (berbasis berat).
Apakah yang dimaksud dengan waktu leleh?
Waktu leleh merupakan waku yang dibutuhkan es
krim untuk meleleh sempurna pada suhu ruang. Menurut Arbuckle dan Marshall
(1996), es krim yang baik memiliki waktu leleh berkisar antara 10-15 menit
dalam suhu ruang.
DAFTAR PUSTAKA
Arbuckle,
W.S. dan R. R. Marshall. 1996. Ice Cream. Chapman and Hill Publisher, New York.
Ashland.
2009. Cellulosic Ingredients for the Food ang Beverage Industries. Available
on-line at: aqualone.ashland.com (diakses 18 Juli 2011).
Badan
Standardisasi Nasional. 1995. SNI Es Krim 01-3713-1995. Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.
Buckle,
K.A., R. K. Edward, G. H. Fleet, dan M. Wooton. 1985. Ilmu Pangan Penerjemah:
H.Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Carpigiani.
2008. Carpigiani The Starting Point for Success. Available on-line at :
carpigiani-usa.com (diakses 1 Agustus 2011).
Eckles,
C. H., W.B Combs, dan H. Macy. 1980. Milk and Milk Products. Tata McGraw-Hill
Publishing Company Ltd., New Delhi.
Goff,
H.D. 2006. Quality and Safety of Frozen Dairy Product. Dalam Handbook of
Frozen Food Processing and Packaging. Editor : Sun E. CRC Press, Boca Raton.
Keeney, P. G.
1973. Commercial Ice Cream and Other Frozen Dessert. Pennsylvania State University, College of Agriculture
Extension, University Park, PA.
prosenya bisa pakai mesin pembuat es krim kan sis? :D
BalasHapuskalau mau cari referensi buku-buku tentang es krim ini dimana ya kira-kira, mohon dijawab ya :)
BalasHapushttp://scitechconnect.elsevier.com/celebrating-national-ice-cream-month-chocolate/
HapusHai Andri Putri maaf baru balas ya.. Saya sih dapatnya dari perpustakaan teknologi pangan, bisa di perpus fateta IPB atau ftip unpad dan pinjam buku dari dosen.
BalasHapusThanks sharing ilmunya...
BalasHapus